TikTok Shop Mengancam Pemain E-commerce Asia Tenggara

Icon

PT. WAN Teknologi Internasional

Dilihat: 24x
Layanan-Img
Android dan IOS

TikTok Shop Mengancam Pemain E-commerce Asia Tenggara

TikTok Shop disebut-sebut sebagai platform yang mengancam para pemain e-commerce besar di kawasan Asia Tenggara, seperti Shopee dan Lazada. Klaim itu muncul ketika perusahaan induknya, ByteDance mendorong aplikasi berbagi video pendek itu untuk menyasar pasar di luar Amerika Serikat (AS) dan India guna menciptakan arus pendapatan alternatif.

TikTok Shop sendiri tercatat pada 2022 telah berekspansi ke enam negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

“TikTok terus berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara. Kami memperkirakan nilai barang dagangan kotor TikTok pada 2023 mencapai 20% dari Shopee, yang menurut kami mendorong Shopee untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran secara defensif sejak April,” ujar Analis dari Blue Lotus Research Institute, Shawn Yang dalam laporan tentang Sea Group sebagai pemilik Shopee, yang dikutip CNBC pada Jumat (26/05/2023).

Dalam penjelasan lebih lanjut, GMV TikTok Shop saat ini hanya sebagian kecil dari Shopee dan Lazada. Menurut data, Shopee meraup GMV sebanyak US$ 73,5 miliar pada 2022, sementara Lazada menjaring GMV sebesar US$ 21 miliar sepanjang tahun hingga September 2021.

Sebagai informasi, TikTok Shop adalah pasar e-commerce untuk aplikasi video pendek TikTok, yang dimiliki perusahaan raksasa teknologi asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), ByteDance. Oleh karenanya, aplikasi yang turut menjangkau ranah belanja ini memungkinkan para pedagang, merek, dan kreator untuk memamerkan dan menjual baran-barangnya kepada pengguna.

Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara, di mana 52% penduduknya adalah anak muda dan sekitar 113 juta merupakan pengguna TikTok.

“Pembelian impulsif dari menonton konten adalah keuntungan yang dimiliki TikTok,” tambah Sachin Mittal, kepala riset sektor telekomunikasi & internet di DBS Bank, kepada CNBC.

TikTok Shop membebaskan biaya komisi ketika diluncurkan di Singapura pada Agustus tahun lalu dan penjual hanya diharuskan mengeluarkan biaya pembayaran sebesar 1%.

Data dari Apptopia, sebuah perusahaan analisis aplikasi, menunjukkan bahwa aplikasi TikTok Shop Seller Center telah banyak diunduh di Indonesia selama satu tahun terakhir.

Menurut laporan, yang mendorong kemunculan TikTok Shop karena aplikasi tersebut sedang dalam pengawasan di pasar terbesarnya, Amerika Serikat, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan persaingan teknologi antara RRT dan AS.

Minggu lalu, negara bagian Montana, AS, melarang aplikasi TikTok. Langkah ini dapat memicu negara bagian lain untuk melakukan hal yang sama.

Jauh sebelum kepanikan di AS, Tiktok telah dilarang di India sejak 2020, bersama dengan aplikasi lain yang disebut-sebut berasal dari Negeri Tirai Bambu. Aplikasi TikTok sendiri tidak dapat diakses di Tiongkok, kendati ada versinya dalam bahasa Mandarin, yang disebut Douyin dan sudah banyak digunakan oleh lebih dari 750 juta pengguna aktif harian.

Download Materi

Materi Lainnya

Event-Img
Logo
Aplikasi / Sistem

Shopee

Event-Img
Logo
Aplikasi / Sistem

Virtual Reality (VR)

Event-Img
Logo
Desain & Multimedia

UI & UX

Event-Img
Event-Img
Logo
Aplikasi / Sistem

Aplikasi Warehouse

Event-Img
Logo
Website

Manfaat Literasi Finansial

Event-Img
Logo
Iklan

Pengertian Brand & Branding

Event-Img

Layanan

WAN Teknologi merupakan IT Consultan Profesional yang memfocuskan pada pelayanan Jasa pembuatan website, Aplikasi webbased, Aplikasi mobile apps android dan ios, Search Engine Optimization (SEO), Digital Marketing, Maintenance, Training, Desain dan Multimedia.

Konsultasi Sekarang
Penawaran