Research Keyword
Keyword research adalah riset yang dilakukan sebagai bentuk optimasi SEO untuk mendapatkan kata kunci terpopuler. Kegiatan mencari kata kunci ini akan mendapatkan hasil berupa keyword populer yang nantinya bisa kamu gunakan untuk membuat konten berkualitas dan bersaing dengan situs lain.
Contohnya, kamu membuat artikel dengan topik “Digital Marketing”. Coba lihat penelusuran mesin pencari, pasti terdapat kata lain seperti “materi digital marketing”, “contoh digital marketing”, “jurusan digital marketing”, “belajar digital marketing” dan masih banyak lagi.
Namun, meningkatkan trafik ataupun menjadikan website berada dihalaman pertama hasil pencarian bukanlah satu-satunya tujuan yang harus kamu capai. Bayangkan jika kamu sudah merasa ahli SEO dan ingin menjual sesuatu di konten.
Seperti yang sudah kita bahas tadi, tujuan dari melakukan keyword research adalah untuk menemukan kata kunci populer. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui topik apa saja yang paling banyak dicari orang.
Keuntungan dari riset keywords yaitu:
- Dapat menciptakan konten yang berkualitas.
- Mengetahui pikiran pengunjung yang sedang mencari keywords tertentu..
- Melihat perkembangan pesaing dan menjadikannya sebagai strategi untuk menyalipnya.
- Menyusun prioritas, keywords mana yang akan kamu jadikan keyword utama dari blog atau bisnis kamu.
User sangat berpotensi untuk melakukan kunjungan rutin ke sebuah website jika dirasa konten-konten di dalamnya bisa memenuhi kebutuhan. Kegagalan dalam memilih target keyword yang tepat sehingga konten kehilangan relevansi terhadap search intention dari pengguna, akan membuat proses optimasi berikutnya baik on-page atau off-page menjadi sia-sia. Dan lebih jauh lagi, praktik SEO yang dilakukan tidak akan dapat berkontribusi pada target-target marketing juga tujuan bisnis secara keseluruhan.
Jenis-Jenis Keyword Research
Tujuan dilakukan proses riset kata kunci, salah satunya adalah membuat kategorisasi sekaligus menentukan prioritasnya. Seperti disebutkan juga dalam semrush.com, kategori yang dimaksud umumnya disusun berdasar jenis-jenis keyword berikut:
- Informational keywords — pencari yang mencari jawaban untuk pertanyaan tertentu atau informasi umum.
- Navigational keywords — pencari yang ingin menemukan situs atau halaman tertentu.
- Commercial keywords — pencari yang ingin menyelidiki merek atau layanan.
- Transactional keywords — pencari yang ingin menyelesaikan suatu tindakan atau pembelian.
Jenis intensi yang terkandung dalam kata kunci dapat memberitahu kita jika seorang pencari ingin segera membeli sesuatu, berbelanja, atau hanya sekedar mengumpulkan informasi.
Sumber - Sumber Ide Pencarian Kata Kunci
Jika saat ini Anda sedang mengumpulkan berbagai kemungkinan kata kunci yang relevan bagi tujuan SEO maupun bisnis, berkreasilah dengan bebas karena ini adalah area yang sangat menyenangkan dari SEO dan membutuhkan kreativitas. Berikut adalah beberapa sumber yang mungkin bisa menjadi inspirasi:
- Pengembangan dari seed keyword atau kata kunci dasar.
Dengan berbagai tools SEO baik yang gratis maupun berbayar, cukup dengan memasukkan satu atau dua kata yang dianggap paling relevan dengan website ataupun bisnis. Dengan mudah tools tersebut meng-generate kata tersebut menjadi ratusan bahkan ribuan suggestion / related keyword lainnya. Dari sini Anda tinggal memilah-milah berdasar intensinya dan mana yang relevan atau lebih prioritas untuk dijadikan target.
- Wikipedia
Ini seringkali dilewatkan oleh para “penambang” keyword. Padahal di mana lagi Anda bisa mencari sumber artikel-artikel yang didukung ribuan pakar dari industri yang beraneka ragam.
- Mengintip keyword-keyword yang ditargetkan atau dikuasai oleh kompetitor
Setelah membuat keyword grouping dan memiliki daftar para kompetitor, selanjutnya akan dengan mudah untuk melihat konten-konten unggulan mereka. Keyword-keyword mana yang banyak mendatangkan traffic bisa menjadi tambahan untuk keyword grouping tadi.
- Bantuan dari mesin pencari itu sendiri
Jika menggunakan Google, Anda bisa mempertimbangkan fitur autocomplete search suggestion yang muncul saat mengetik pada kolom pencarian ataupun address bar. Di bagian paling bawah halaman hasil pencarian pada deretan related searches juga bisa menjadi tambahan.
- Jangan lupakan sumber-sumber internal bisnis Anda
Deretan lini produk atau layanan, menu atau kategori pada website, juga fitur maupun solusi yang ditawarkan bisnis Anda juga bisa membuat daftar kumpulan keyword yang sudah ada menjadi semakin lengkap.
- Trend yang sedang berkembang
penting untuk dicermati sebagai peluang mendapat pilihan-pilihan keyword yang relevan dengan bisnis serta bisa diarahkan menuju konten website Anda. Gali lebih dalam pada situs-situs berita, forum tanya-jawab, sosial media tentang apa-apa yang sedang hangat dibicarakan dan menjadi fokus perhatian banyak orang.
Memahami Nilai Suatu Keywords
Berikut ini adalah beberapa penjelasan dan contoh sederhana agar kamu bisa memahaminya dengan mudah, yaitu:
1. Transaksi
Orang-orang mencari melalui kata kunci dengan motif tertentu, ada yang siap bertransaksi maupun sekedar mencari informasi mengenai produk tersebut. Contohnya adalah kata kunci “Beli skincare original”, “Jual beli barang elektronik”.
2. Perbandingan Harga
Biasanya orang-orang tidak langsung membeli barang yang mereka inginkan, karena mereka akan membandingkan harga produk dari satu situs ke situs lainnya. Contohnya kata kunci “Harga Samsung A52” .
3. Navigasi
Pengguna internet biasanya mengetik kata kunci tertentu untuk mencari situs yang ingin mereka kunjungi. Kata kunci semacam ini berukuran besar, namun kurang bermanfaat. Contohnya keywords “Creepypasta” dan “Login Twitter”.
4. Informasi
Informasi adalah salah satu motif paling sering ditemukan di mesin pencari seperti Google, dimana banyak orang mencari informasi secara cepat.
Karena Google memahami otif ini, maka tak jarang Google memberikan jawaban secara tidak langsung di Quick Answer Box. Dalam pencarian dengan kata kunci berbahasa Inggris hal ini sudah sering terjadi, namun dalam pencarian Indonesia masih jarang terjadi.
Cara Reseacrh Keyword Ada di Halaman Pertama Google
1. Kenali target pasar untuk memilih niche keyword
Cara riset kata kunci pertama adalah memetakan bagaimana target pasar. Teknik ini adalah cara yang sangat sederhana untuk mengidentifikasi Niche Topic yang disukai pelanggan potensial. Begitu kamu mengidentifikasi Niche Topic ini, kamu dapat dengan mudah menemukan keyword apa yang digunakan pelanggan potensial setiap harinya.
Melakukan teknik Buyer Persona perlu fokus pada penelitian keyword yang menyertakan rincian target pemirsa secara lengkap dan mendasar seperti berikut:
- Jenis kelamin
- Usia
- Perkiraan penghasilan
- Hobi dan minat
- Hal-hal yang mereka gumulkan
- Apa yang ingin mereka capai (baik secara personal maupun profesional)
2. Tentukan prioritas kata kunci berdasar kebutuhan
Cara mencari kata kunci selanjutnya adalah harus menentukan lebih dulu prioritasnya. Untuk mengoptimasi situs cobalah melakukan lagkah tersebut dengan cara meninjau jenis situs.
- Apakah lebih banyak memuat konten-konten informasi? Berarti urutan prioritas adalah volume, kemudian persaingan, terahir intent.
- Apakah memiliki blog untuk berbisnis produk? Berarti urutan prioritas adalah volume, kemudian intent, terakhir persaingan.
- Apakah memiliki blog untuk menjual jasa atau layanan? Berarti urutan prioritas adalah intent, kemudian volume, terakhir persaingan.
3. Pahami jenis keyword dan search intent
Untuk melakukan cara riset keyword, pahami jenis-jenis kata kunci yang ada. Ada kata kunci yang memang banyak dicari orang-orang namun kurang bermanfaat. Ada pula kata kunci yang sedikit dicari namun bernilai tinggi. Maka kamu perlu mengetahui bagaimana motif atau maksud mesin pencarian semacam Google terlebih dahulu, terkait kata kunci. Hal ini biasa disebut sebagai “Search Intent”.
Ada beberapa macam Search Intent, berikut kami berikan penjelasan dan contoh yang sederhana agar kamu dapat lebih mudah memahami.
4. Cari sebanyak mungkin kata kunci
Singkirkanlah rasa cepat puas ketika Anda telah mendapat beberapa kata kunci yang Anda pikir baik bagi artikel atau laman di situs Anda. Teruslah cek keyword dan menguji kata kunci yang tepat sembari memerhatikan poin sebelumnya soal prioritas.
Sesungguhnya, secara umum ini adalah sikap yang baik bagi siapapun Anda, apapun bidang yang Anda pelajari. Cobalah juga untuk mencari referensi-referensi lain selain artikel ini untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian Anda.
5. Riset kompetitor
Melakukan riset keyword sendiri saja tidaklah cukup. Kamu juga harus mengetahui strategi keyword kompetitor agar bisa mendapatkan halaman pertama Google. Dengan melakukan riset kompetitor, website kamu akan bisa berkompetisi dengan mengetahui celah apa yang bisa dimanfaatkan untuk membuat strategi SEO yang lebih baik.
Dalam dunia bisnis, melirik kompetitor adalah hal wajar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa yang membuat kompetitor ini menjadi sedikit unggul, dan kita pun bisa mengoreksi kekurangan diri untuk menyaingi kompetitor. Melirik keywords terbaik yang digunakan oleh kompetitor juga bisa dibilang tidak sulit. Hal ini bisa dilakukan saat sedang melakukan riset keyword dengan keyword tools. Kamu bisa melihat keyword difficulty-nya, semakin kecil kesulitannya, maka besar peluang untuk bisa masuk ke halaman pertama Google.

